Untuk mempelajari cara kerja perangkat lunak, guru maupun siswa harus mampu membaca atau menulis kode sumber. Pada aplikasi komersil (propertary), siswa tak dapat mempelajarinya karena ilmu yang inginkan bersifat rahasia.
Hal sebaliknya, peranti lunak sumber terbuka(open source) justru mendorong semua orang untuk belajar dan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan. Pegiat perangkat lunak sumber terbuka menolak filosofi “penginjilan teknologi” yang menyebabkan publik tidak tahu cara kerja teknologi.
Bila sekolah menggunakan open source,mereka bisa belajar membaca kode sumber sebanyak yang mereka inginkan. Hal itu memungkinkan murid-murid yang berbakat di dunia pemrograman melangkah lebih jauh.
Selain itu, lembaga pendidikan yang menggunakan perangkat lunak sumber terbuka bisa menghemat dana belanja. Sebagian besar perangkat lunak sumber terbuka disebarluaskan secara gratisan. Sekolah juga bebas meniru dan menyebarluaskannya kembali sehingga semua komputer bisa dimanfaatkan tanpa harus membeli lisensi baru.
Dunia pendidikan bisa mengajarkan cara hidup yang menguntungkan masyarakat pada murid-muridnya. Sekolah mengajarkan pemakaian aplikasi sumber terbuka kepada murid, maka murid akan menggunakan aplikasi itu setelah mereka lulus. Hal ini akan membantu masyarakat secara keseluruhan untuk lepas dari dominasi korporat raksasa.
Dukungan perangkat lunak sumber terbuka membuat kegiatan belajar-mengajar semakin menarik karena para siswa terbiasa dengan tradisi berbagi sehingga tercipta percepatan dalam pengembangan keilmuan.
Yossy Suparyo, Pegiat TIK Perdesaan
http://blankonbanyumas.web.id/2012/09/mengapa-sekolah-harus-gunakan-open-source/
0 komentar:
Posting Komentar